Sabtu, 04 Februari 2012

Pentingnya Merawat Alat Reproduksi

  • Manfaat Perawatan Alat Reproduksi Eksternal
Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Menurut Siswono (2001), perawatan vagina memiliki beberapa manfaat, antara lain :
  1. Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman
  2. Mencegah munculnya keputihan, bau tak sedap dan gatal-gatal
  3. Menjaga agar Ph vagina tetap normal (3,5 – 4,5)
  • Tujuan Perawatan Alat Reproduksi Eksternal
Perawatan alat reproduksi mempunyai tujuan, antara lain :
  1. Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
  2. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar vagina.
  3. Mempertahankan Ph derajat keasaman vagina normal, yaitu 3,5 sampai 4,5.
  4. Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri, protozoa.
  5. Mencegah munculnya keputihan dan virus (Siswono, 2001).
  • Jenis Keputihan
Ada dua jenis keputihan, yaitu :
  1. Fisiologi, dengan ciri ; tidak gatal, tidak bau, lendir berwarna bening, terjadi hanya pada masa subur, terjadi menjelang haid, karena stres, kelelahan, celana dalam terlalu ketat.
  2. Patologis, dengan ciri ; keluar lendir berlebihan disertai infeksi, gatal dan pedih, vagina kemerahan, lendir berubah warnanya.
  • Efek Perawatan Yang Salah Pada Alat Reproduksi Eksternal
Syarif (2007) mengatakan bahwa efek samping dari kesalahan dalam merawat alat reproduksi eksternal, yaitu :
  1. Jika ada pembersih / sabun berbahan daun sirih digunakan dalam waktu lama, akan menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu.
  2. Produk pembersih wanita yang mengandung bahan povidone iodine mempunyai efek samping dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.
  • Cara Perawatan Alat Reproduksi Eksternal.
Cara merawat organ reproduksi yaitu :
  1. Menjaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab, karena keadaan basah mudah berjangkitnya infeksi dari luar.
  2. Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang agar bibit penyakit yang kemungkinan besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina yang dapat menimbulkan infeksi, peradangan dan rangsangan gatal.
  3. Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar getah dan keringat lebih mudah terserap.
  4. Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, karena bulu di sekitar vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal.
  5. Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk. Dan juga tidak diperbolehkan menggunakan deodorant atau spray. Rangsangan dari bahan tersebut menimbulkan peradangan dari vagina denfan keluhan gatal dan keputihan.
  6. Pada saat haid, mandi dan buang air kecil harus mengganti pembalut secara teratur 2 – 3 kali. Mengganti pakaian dalam sehari dua kali saat mandi.
  7. Jika vagina terdapat luka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang. Keringkan dengan tisu kering yang terjamin kebersihannya setelah buang air.
  8. Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat.
  9. Secara teratur membasuh bagian diantara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan air bersih dan sabun lembut (mild) setiap selesai buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi.

    Sumber: nationalgeographic.cn.id

0 komentar:

Posting Komentar