Kutu kemaluan kebanyakan ditemukan pada remaja. Penularan biasa terjadi melalui kontak fisik dengan obyek yang terkontaminasi seperti toilet, kursi, seprei, selimut, dan lain-lain. Bahkan, wanita juga dapat tertular hanya gara-gara mencoba-coba pakaian di ruang ganti pakaian.
Dibandingkan dengan kutu lainnya, usia kutu kemaluan betina sedikit lebih pendek (3 minggu) dan menghasilkan telur lebih sedikit (3 telur per hari). Telur menempel pada pangkal batang rambut kemaluan selama sekitar 6 sampai 8 hari sebelum menetas.
Beberapa penyebab dan metode penularan kutu kemaluan antara lain:
- Kontak intim dengan orang yang terinfeksi. Karena penularan terjadi selama hubungan intim, hubungan seksual yang sebenarnya tidak diperlukan untuk penyebaran kutu kemaluan.
- Kontak dengan barang-barang yang sudah terkontaminasi seperti sudah disebutkan di atas.
- Kutu tidak melompat atau terbang, maka kontak sebenarnya (secara fisik) diperlukan untuk proses transmisi. Seorang individu mungkin memperoleh infeksi karena tidur bersama atau menggunakan barang secara bergantian (misal: handuk, selimut, atau pakaian).
- Kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya tidak terlibat dalam penyebaran kutu manusia.
Beberapa tindakan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah infeksi kutu kemaluan antara lain:
- Mengeramasi rambut kemaluan dan wilayah sekitarnya dengan sampo atau sabun mandi sedikitnya selama a5 menit.
- Membilas bagian kemaluan dengan air hingga bersih.
- Menyisir rambut kemaluan dengan sisir bergigi halus untuk menghilangkan telur.
- Menggunting rambut kemaluan untuk mengurangi jumlah kutu dan telur.

Sumber: sehatdong.com
0 komentar:
Posting Komentar